Senin, 06 Oktober 2014

FACEBOOK

Sudah 3 bulan ini, jones menjalin hubungan dengan seorang wanita di sosial media, lebih tepatnya di jejaring facebook .hari-hari jones terasa begitu indah dan penuh warna dengan hadirnya sephia. Tiap menit, jam , hari selalu berlalu dengan obrolan mesra mereka di facebook. Dimana pun dan sedang apapun jones, ia tetap membalas pesan dari sephia. Bukan berarti jones tak memiliki pekerjaan lain selain bermain facebook.
            Penulis akan memberikan sedikit bocoran tentang sosok jones  ini. Di mulai dari ciri fisik jones yang terlihat biasa saja mungkin bagi orang pada umumnya. Saat ini, ia sudah berumur 21 tahun dengan kulit sawo matang ala cowok asia tenggara, tinggi sekitar 165 cm, rambut lurus dan bercirikan kacamata bulat yang selalu dikenakannya. Walaupun, tanda lahir berwarna hitam di dagunya, justru lebih mencolok dibanding kacamatanya itu. Jones sudah memakai kacamata sejak SMA karena kebiasaannya menatap layar computer hingga berjam-jam , bahkan tiada hari tanpa berada di depan computer menyebabkan matanya minus 5 hingga akhirnya ia mengenakan kacamata karena pandangannya yang mulai kabur. Jones juga di kenal sebagai anak yang pendiam, kurang bergaul dan sangat pemalu utamanya kepada wanita. Sangat jarang ia ngobrol dengan lawan jenisnya, bisa di hitung dengan jari malah.
Setelah tamat dari SMA, ia memutuskan untuk kerja di sebuah toko elektronik. Dan terus mengulangi siklus kehidupannya yang stagnan hingga ia berkenalan dengan seorang gadis bernama sephia. Awalnya, ketika ia asyik bermain game  di facebook, ia dikagetkan dengan pesan permintaan teman di akunnya. Ini hal yang sangat langka terjadi, bukan karena jumlah teman di facebooknya hanya sekitar 100-an saja, tetapi ini pertama kalinya ia di  add oleh seorang gadis. Dengan pandangan tak percaya dan agak ragu, jones mengarahkan kursornya dan membuka profil  gadis tersebut.
 “klik…..”
“nama akun : sephia wulandari “
“jenis kelamin : perempuan dan tertarik kepada pria”
“hobi : nonton film horror, membaca, dan menyanyi “
“Alamat : -  , pekerjaan : model“
“siapa cewek ini ? kayaknya aku tak punya kenalan seperti ini “, jones mulai bertanya- Tanya dalam hati.
Di pandanginya foto profil gadis itu seksama, sambil mencari di memorynya jika saja ia pernah bertemu sebelumnya dengan gadis itu. Di lihat dari fotonya, gadis itu berkulit putih , rambut sampai dibahu dengan potongan tipis dibagian bawahnya dan matanya itu bulat hitam pekat seperti burung hantu. Belum lagi senyumnya yang dihiasi jejeran gigi putih berkilau dan 2 bocoran lesung pipi di kiri kanan pipinya.
“ini………” Terdiam sejenak. “bidadari “.
Jones  tak habis pikir, jika ada gadis sekelas ini yang sudi berteman dengannya. Kekagumannya makin menjadi-jadi. Di arahkannya kembali kursor  kekumpulan foto dan dengan sekali “klik”, puluhan foto wanita itu bermunculan, memenuhi monitor  computer.
Semakin ia memandangi foto-foto gadis itu, semakin ia terbawa ke angan-angan hingga menyentuh dinding langit. Harapannya hanya satu, bisa berkenalan lebih jauh  dengan si sephia ini. Buru-buru ia mengonfirmasi permintaan pertemanan sephia dan tak sadar ia menulis pesan di dinding facebook sephia dan …..
ia tak punya keberanian untuk mencoba mengirim pesan itu. Jari tangan kanannya serasa kaku membatu, tak teraliri lagi darah .di cobanya untuk menggerakkan jari-jarinya, tetap tak bisa juga. Dadanya pun seakan berdegup kencang tak karuan. Perasaannya terasa aneh. Ia kembali sadar dan menatap pesan yang baru saja ditulisnya.
 “hay, salam kenal. Aku jones J”, lima kata ditambah emotion senyum ini terasa ganjal bagi jones.
Belum pernah sebelumnya ia mengirim pesan seperti itu kepada gadis manapun. Pantas saja jarinya tak mau menekan tombol kiri pada mouse. Kepercayaan dirinya hancur, rasa penasarannya pudar dikalahkan oleh rasa tak pantas untuk berkenalan dengan gadis secantik Sephia. 
Ia urungkan niatnya, dihapusnya pesan yang sudah ia tulis. Jones menarik nafas dalam-dalam dan kembali berkutat dengan game di facebook. Hari itu dilewati begitu saja, tanpa ada yang berubah.
Sudah 5 hari setelah kejadian itu. Seperti biasanya, sepulang dari kerja ia langsung menuju ke layar computer kesayangannya dengan stiker onepiece  dibagian belakangnya. Ditemani mouse berwarna hijau dengan garis hitam di tengahnya, jones membuka akun facebooknya. Tak ada yang special dengan akun miliknya. Hanya ada tampilan foto sampul dengan karakter salah satu anime dengan  foto profil dirinya ketika sedang liburan di pantai. Dengan tangan kiri menopang dagunya, ia menggerakkan mouse  kearah salah satu koleksi game facebooknya.
Tapi……..tunggu dulu. Ada yang aneh kali ini. Ia menghentikan gerakannya, melepaskan tangan dari dagunya dan duduk tegap, serius memandangi layar computer .tanda merah di bagian pesan, mencuri perhatiannya. Sudah lima tahun ia memiliki akun facebook dan belum pernah ada seorang pun yang mengiriminya pesan. Baru kali ini ada pesan masuk di akunnya. Sontak saja ia penasaran, siapa gerangan orang yang mengiriminya pesan misterius ini.
Ada sekitar jeda 20 detik sebelum ia membuka pesan itu. Dan “klik”….
“sephia wulandari mengirim pesan 3 jam lalu : hay J
Tiga huruf, satu senyuman membuat jantung jones berhenti berdetak. Hampir saja ia jatuh pingsan saking kagetnya melihat pesan tersebut. Untung saja ia dapat mengendalikan diri dan segera sadar bahwa ini benar-benar nyata. Beberapa kali ia mencubit pipinya hanya untuk memastikan kesadarannya. Ia masih sadar dan tak sedang bermimpi.
“pucuk dicinta, ulan pun tiba”, hanya itu kalimat yang dapat melukiskan perasaan jones saat itu.
Dengan semangat membara, jones membalas pesan itu secepat kilat.
“hay juga. Aku jones salam kenal J” sambil mengetik pesan ini, jones senyum-senyum kegirangan.
Sejak saat itu, jones semakin mengenal sosok sephia, begitupun sebaliknya. Obrolan mereka penuh dengan canda, curhat, saling mengirim lagu dan gambar, bahkan bermain dalam game yang sama. Hampir tiap hari mereka berkomunikasi tentang apa saja. Walaupun jones belum pernah bertemu sephia secara langsung, hanya komunikasi fia facebook tapi itu sudah lebih dari cukup untuk jones. Sejak orang tuanya meninggal setahun yang lalu, jones sudah hidup sendiri dan jarang berbicara dengan orang lain.
Kehadiran sephia, telah membunuh kesepian jones selama ini. Bahkan jones merasa telah menemukan malaikat penyelamatnya. Hubungan mereka sudah menginjak lima bulan lamanya. Semakin lama perasaan jones makin menggebu kepada sephia. Ia tak ingin hubungan mereka hanya sebatas teman, jones ingin melanjutkan kearah yang lebih serius. 
Ketika hari ulang tahun sephia pada 31 agustus, barulah keduanya berencana untuk bertemu dan ini yang perdana.
kita ketemu di restoran jepang kesukaan aku yah ?aku pakai gaun merah. Ingat jam 7 malam”. pesan dari sephia.
“iya… aku pasti datang, apapun yang terjadi J “. Balasan pesan jones.
Jam tangan jones baru menunjukkan pukul 5 sore, tapi ia sudah siap sedia meluncur ke tempat sephia berada. Tak ada keraguan, yang ada hanya perasaan menggebu-gebu tak sabar untuk bertemu. Diputuskannya untuk berangkat saat itu juga, ia takut akan terjebak macet di jam pulang kerja seperti ini. Dengan mengendarai sepeda motor kesayangannya yang sudah menemaninya empat tahun terakhir ini, ia melejit seolah jet tempur. Tiba di pertengahan jalan, tetap juga ia terjebak macet.
“sial… bisa telat kalau begini”.
Satu jam telah berlalu dan ia masih berkutat di jalan raya. Di tariknya gas hingga kecepatan maksimum, tak peduli jika jalan masih di penuhi kendaraan lain. Dengan gaya menyalip ala valentine rossi, ia menembus keramaian jalan. Hampir saja ia menabrak sebuah angkot yang tiba-tiba memotong jalan seenaknya.
“huh… hampir saja, dasar supir angkot”. Ternyata masih ada yang lebih ugal-ugalan dibanding jones.
Sepanjang jalan ia terus memikirkan bentuk paras sephia. Selama ini ia hanya menikmati keindahan foto-fotonya saja. Ia selalu membayangkan bentuk asli sephia. Wajahnya, bibirnya, rambutnya , matanya dan semua yang ada pada dirinya.
semoga saja ini bukan tipuan kamera”, itulah perasaan jones tiap kali memandangi foto sephia di akun fb.
Tak mau rasanya ia membuat sephia menunggu. Ia takut sephia kecewa karena kebiasaan ngaret orang Indonesia pada umumnya. Saat sampai di depan restoran dan memarkir motornya, tak lupa ia membenahi tampilannya. Kaca spion menjadi patokannya. Dianalisanya rambut hingga ujung sepatu, jika saja terdapat keanehan yang dapat menggangu penampilannya.
“rambut ok, kacamata ok, kemeja ok, sepatu ok, let’s go”. Jones melangkah ke dalam restoran tanpa keraguan.
Diarahkannya pandangan ke seluruh penjuru restoran, berusaha mencari si pengguna gaun merah. Dan ternyata ada, si gaun merah tengah duduk di pojok restoran yang menghadap kearah jalan. wanita itu duduk termangu dengan tangan sibuk memainkan handphone bermerek iphone. Sepertinya ia sejak tadi berada di kursi itu, sendirian dan sedang menunggu seseorang.
itu dia sephia”, senyum jones melebar dan terus menatap wanita di pojok itu.
Jones mengangkat lengan dan memperhatikan jarum jam ditangannya. Pukul 18.52 dan ia tidak telat. Masih tersisa delapan menit untuknya. Tak sabar rasanya ia ingin segera menghampiri sephia. Dicoba untuk melangkahkan kaki, tapi persaannya berubah tak karuan. Ia deg-degan setengah mati, jantungnya serasa melompat menembus dada. Ini perasaan yang sama ketika jones menerima permintaan pertemanan dari sephia.
Tapi jones telah memantapkan hati, membuang semua keraguannya dan melangkah percaya diri. Kali ini tak ada yang bisa menahannya untuk bertemu gadis pujaannya. Tidak kali ini, dan tak berselang lama ia telah berada tepat di depan sephia.
hai, kamu pasti jones kan. Tak ku sangka kamu setampan ini. Aku sephia”, ternyata sephia yang lebih dulu menyadari kehadiran jones didepannya.
Jones hanya diam mematung,tak sepatah katapun keluar dari mulutnya. Saat tersadar kembali, ia malah salah tingkah di depan sephia.
aaa.. aku jones. Kamu tak ada bedanya dengan yang di foto”, jones mengatakan itu tanpa sadar, keluar begitu saja dari lubuk hatinya.
 Sephia hanya tertawa mendengar pernyataan jones. Belum lagi tingkah jones yang terlihat aneh. Itu makin memberi kesan lucu pada dirinya. Dan setelah beberapa saat, keduanya ngobrol panjang lebar tentang apa saja. Perputaran waktu terlewatkan begitu saja, terasa begitu cepat. Makanan dan minuman yang dipesan telah datang, keduanya tak berhenti bercerita. Sampailah mereka pada pembicaraan serius.
jones… aku tak mau pacaran. Aku maunya kita segera menikah”, kata-kata sephia ini sontak membuat jones tersendak.
“apaaa ?”, raut wajah jones antara kaget dan tak percaya.
aku mau kita married secepatnya”, sephia semakin mempertegas intonasinya.
tapi kita kan baru kenal dan aku belum punya persiapan apa-apa”, jones semakin heran.
tapi aku tak bisa menunggu lebih lama lagi jones. Biar aku yang persiapkan semuanya, kamu tenang aja, oke ?”.
“apa kamu yakin dengan aku ? kamu tak takut menyesal ? aku ini bukan siapa-siapa, hanya karyawan toko biasa”.
“aku yakin sama kamu jones dan aku tak akan menyesal. Aku juga tak peduli pekerjaan kamu itu apa, asal kamu mau menerima aku apa adanya”.
Jones sempat terdiam. Untuk wanita seperfect ini, hanya pria gila saja yang tak mau menerimanya. Dari angle  manapun, tak ada kekurangan pada dirinya. Sephia benar-benar wanita impian semua pria. Ia kaya, cantik dan smart, apalagi kekurangannya. Hanya saja ia tak habis pikir, jika wanita ini sudi menikah dengannya. Tak ada alasan bagi sephia untuk menerima pria seperti dirinya.
“jones, jones. Gimana jawaban kamu ?”, sephia menyadarkan jones dari lamunannya.
“iiya,, aku mau terima kamu apa adanya, apapun itu”.
“tapi sebelum itu, aku mau jujur satu hal sama kamu, tapi kamu janji tidak boleh marah yah ?”.
“iya, aku janji. Kamu mau bilang apa?”.
Ada jeda sekitar dua menit sebelum sephia mengatakannya. Jones hanya sibuk menatap sephia tanpa berhenti tersenyum.
sebenarnya… aku ini transgender lima tahun yang lalu saat aku di Thailand. Aku tak mau bohong sama kamu dan aku,,,,,,,” belum sempat sephia menyelesaikan perkataannya, jones sudah terperanjat dari kursinya.
 Jones yang sejak tadi senyum menawan berubah shock akibat statement  yang dikeluarkan sephia. Ia bangun dari kursinya, mundur dua langkah dan berlalu meninggalkan sephia tanpa sepatah kata. Ia mendobrak pintu restoran hingga semua mata tertuju padanya. Tetap saja jones tak peduli. Buru-buru ia menuju motornya dan sesampainya diparkiran, ia menoleh sebentar kearah sephia yang masih duduk menganga.
tak sudi aku menikah dengan bekas pria”.

Kamis, 02 Oktober 2014


By : X cerpens
Avicenna

    Namaku Avicenna. Nama yang keren bukan ? yah, aku bangga punya nama ini. Kata ayah, aku akan jadi orang besar nantinya karena nama ini. Tapi kisah ini bukan tentang nama ku, melainkan kebiasaan ku. Yah, kebiasaanku yang selalu bertanya dan berdebat dengan orang lain. Entah kenapa aku selalu bersemangat jika memiliki pandangan berbeda dengan yang lain. Karena saat itu, aku mulai berdebat dengan mereka. Tentang apa saja, politik, sosial, ekonomi, militer acara tv,olahraga bahkan wanita. Yah, untuk yang terakhir tadi aku ahlinya. Bukannya sombong, tapi aku memang salah satu cowok idola para wanita. Ini menurut survey yang dilakukan siswa-siswa yang menamakan diri sebagai kelompok pecinta wanita  atau disingkat KETAWA. Aku sendiri heran, kenapa aku termasuk salah satu cowok idola. Mungkin ini yang namanya takdir.
    Tapi cerita ini bukan tentang wanita atau kisah romantisme. Ini masih tentang kebiasaan ku. Yah, bertanya dan berdebat.  Waktu itu pelajaran agama islam dimulai. kelasku yang berada di ujung sekolah, tepat bersampingan dengan kantor guru. angin semilir yang berhembus di celah rerumputan, melesit menembus kaca-kaca jendela. mulut ventilasi seolah menarik nafas, memenuhi ruang dengan udara segar. kegaduhan di setiap pergantian jam mengajar selalu menjadi siklus tak ada henti. aku yang sedari, duduk memaku di sisi jendela, menatap lapang yang luas dengan pohon ketapang ditengahnya. tak ada ketenangan selain di sudut ini. menengelamkanku kedalam iamajinasi tak terbatas.
Semuanya kaget. sang guru sudah mendekati pintu kelas. semua murid mulai merapikan posisi duduknya. ada yang mengambil catatan, duduk manis di bangku terdepan, yang lain malah sibuk berebut lini belakang ruangan itu. khayalanku terhenti, dengan gaya malas aku menatap ke arah pintu, melihat guru emlangkahkan kaki menuju singgasanannya.
"siang anak-anak".
"siang pak".
guru yang sudah berada di depan para murid, bersiap untuk membawakan materi hari ini. Pembahasannya seputar sejarah kebesaran islam pada abad 8 hingga 13 SM. Aku sangat suka pembahasan berbau sejarah karena banyak pandangan di dalamnya. Guru mulai menjelaskan tentang perkembangan islam pada masa Rasulullah SAW , umar bin khatab, harun al rasyid dan masih banyak lagi. Aku dan teman-teman terkagum-kagum mendengarnya. Ada rasa bangga dan semangat ketika mendengar kemajuan islam dalam segala bidang kehidupan, utamanya ilmu pengetahuan dan teknologi. Kota-kota islam seperti Cordoba di spanyol dan Baghdad di Iraq pernah menjadi pusat ilmu pengetahuan yang memiliki perpustakaan-perpustakaan besar berisi berbagai macam ilmu. Dari segala penjuru dunia, orang-orang berdatangan untuk belajar. Bahkan mesir memiliki universitas  tertua di dunia yang tak lain universitas al-azhar.
“siapa yang tak kenal ilmuwan-ilmuwan islam yang banyak memberikan sumbangan bagi kemajuan iptek”.
 “Ibn sina, al khawarizmi, al kindi, ibn rusyd , al Battani dan masih banyak lagi. Apa ada yang tahu siapa mereka ?” guru agama begitu berapi-api ketika menyebutkan nama-nama ini.
“aku tahu siapa ibn sina, dia orang yang ahli ilmu kedokteran pak”, harun  teman sekelasku mulai angkat bicara.
“benar sekali harun. Tapi ibn sina tidak hanya menguasai ilmu kedokteran. Ia juga menguasai matematika, astronomi dan filsafat. Makanya ibn sina sering disebut polymath , ilmuwan yang menguasai lebih dari satu ilmu”, jawab  guru agama sambil tersenyum.
“wah, hebat sekali pak. aku juga ingin seperti ibn sina”, yahya yang sejak tadi asyik memperhatikan juga merasa kagum.
“kalau begitu, kau harus belajar lebih giat lagi. Jangan mau kalah sama ibn sina”.
“nanti saya usahakan pak”,yahya senyum malu dan tiba-tiba semua murid tertawa .
“tapi apa penyebab peradaban islam runtuh pak ?”, kali ini giliran aku yang bertanya.
Para murid yang tadinya tertawa, kembali diam dan mencoba memikirkan pertanyaanku.
“banyak hal yang menjadi penyebabnya dan yang paling besar adalah akibat kesenangan duniawi”.Guru agama sepertinya merasa pertanyaan ini terlalu cepat.
“apakah ajaran islam tak mampu membentengi diri orang-orang pada zaman itu ?”, aku semakin tertarik.
“islam senantiasa melindungi orang-orang yang taat dan beriman, tapi mereka malah mengikuti hawa nafsunya”.
“Khalifah al mutawakkil bahkan membangun istana dan masjid yang super megah, bahkan ia memiliki ribuan wanita cantik di harem  miliknya. Apa itu tidak berlebihan ?”,
“itu tentu sangat berlebihan, Kita telah di ajarkan untuk hidup sederhana dan tidak berlebih-lebihan”.
“tapi, bukankah ia seorang khalifah yang pastinya memiliki pengetahuan agama yang baik dan budi pekerti yang luhur ?”.
“khalifah al-mutawakkil juga seorang manusia yang bisa berbuat salah dan khilaf”.
“apa itu karena system monarki yang dianut khilafah pada masa itu,yang bukannya memilih pemimpin yang terbaik  melalui musyawarah, menjadi penyebab lahirnya pemimpin-pemimpin islam yang kurang kompeten pak?”, aku makin penasaran.
Murid yang lain sangat serius memperhatikan Tanya jawab antar aku dan pak guru. Tak ada yang ingin berkomentar. Semuanya diam dan menyimak.
“sebelum seorang khalifah dipilih sebagai penerus, tentu ia sudah dinyatakan lulus atas semua syarat sebagai khalifah”.
“tapi itu tetap saja monarki pak. Kita tahu bahwa penyebab hancurnya kerajaan romawi dan Persia juga karena pemimpin mereka yang lemah, yang hanya berdasar pada garis keturunan saja. Apakah orang lain yang berasal dari rakyat biasa tak bisa jadi pemimpin pak?”,
“setiap manusia sudah ditakdirkan menjadi pemimpin di muka bumi baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Jadi, tak ada istilah kasta  dalam hal memimpin”.
“bagaimana dengan wanita. Apa mereka bisa jadi pemimpin ?”. untuk pertanyaan yang satu ini, aku benar-benar menaruh perhatian.
“pria dan wanita memiliki tanggung jawab yang berbeda di dalam kehidupan. Seperti dalam keluarga, ayah adalah kepala keluarga dan ibu adalah guru bagi anak-anak. Tapi dalam bidang lain seperti politik maupun ekonomi, jika  wanita memiliki keahlian, mereka punya hak yang sama seperti halnya pria”.
“penyebab lain mundurnya islam juga karena terjadi pertentangan antara tokoh agama konservatif dengan para filsuf. Tokoh agama menganggap bahwa mempertanyakan agama dapat menodai kesucian agama itu sendiri. Sedangkan  kaum rasioanalis memaksakan akal terhadap keeksistensian Tuhan dan kehidupan setelah mati, walaupun tidak semuanya memiliki pemikiran ekstrem seperti ini”, Pak guru semakin serius menjelaskan.
    Ali yang sejak tadi ingin bertanya , memberanikan diri mengangkat tangan.
“bukankah hal seperti ini juga terjadi pada zaman kegelapan di eropa hingga menuju  era renaisans, yang menyebabkan beberapa ilmuan seperti galileo galilei harus dihukum oleh pihak gereja karena memiliki pandangan berbeda tentang pusat tata surya  pak?” ali berkata dengan sangat mengebu-gebu.
“keadaannya memang hampir mirip dengan di eropa saat abad pertengahan. Tapi, pada akhir abad ke-12 pemikiran konservatif mengalahkan kelompok rasionalis sehingga terjadi konservatisme  yang berlebihan yang membuat orang-orang islam menjauhi rasionalitas dan ilmu pengetahuan yang berdasarkan akal”.
“apakah hal ini yang membuat islam tertinggal dan tak bisa bangkit kembali, karena orang islam sendiri terlalu sibuk memusuhi ras dan agama lain, dibanding memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi pak ?”, aku kembali menampik jawaban pak guru.
     “jadi begini avi………….”,Belum sempat pak guru menjawab, bunyi  bel istirahat mendahului. Akupun kecewa berat karena jawabannya pun menggantung.
“Jawabannya akan dilanjutkan minggu depan” pak guru segera bergegas meninggalkan kelas.
Semua murid serentak berteriak,
“yahhhhhhhhhhhhh…………..?”.

12.48 AM, 15 September 2014








   

by : X cerpens

Malam tahun baru

    Malam itu, tepat 1 januari di tahun baru. Di saat semua orang seharusnya merayakan malam tahun baru dengan penuh keriangan, justru kota Makassar dilanda awan kelam. Bagaimana tidak, hujan yang turun sejak pagi, tak memberikan tanda jika akan berhenti walau sejenak. Semakin petang malah deras hujan semakin mengguyur.
    Hujan memang anugerah bagi petani, ketika musim tanam tiba. Tapi, bagi masyarakat kota sekelas Makassar, guyuran hujan ini tak ubahnya ruang isolasi. Hari ini libur, tapi tak seorang pun dapat keluar dari sangkarnya. Jalan-jalan utama mulai terendam air, lihat saja di sepanjang jalan AP. Pettarani dan jalan perintis kemerdekaan , air bahkan telah melewati mata kaki.  Tak terlihat kendaraan lalu lalang yang biasanya memadati hampir semua jalan utama kota. Hanya sesekali pete-pete melintas di jalan-jalan yang dipenuhi air hingga menciptakan bunyi desiran air akibat cipratan dari roda si biru  ini.
    Hingga magrib menjelang, hujan pun enggan tuk berhenti berjatuhan, menumpuk di setiap sudut kota. Mulai dari gorong-gorong, sungai, jalan, selokan hingga halaman rumah telah di invasi. Gelombang suara gemercik air pun mengalahkan suara-suara adzan yang berkumandang di setiap masjid. Bisa di hitung dengan jari saja, orang yang memberanikan diri menembus hujan untuk menghadap Tuhan dirumah suci-NYA. Mungkin hujan ini menjadi penghalang orang-orang untuk melangkahkan kaki keluar karena selain udara yang begitu menusuk hingga ke lapisan kulit epidermis, gumpalan air yang sudah mencapai lutut juga mengancam siapa pun yang tak ingin kaki mereka membeku kedinginan. 
    Warna-warni payung dan jas hujan, memberikan sedikit keriuhan diantara heningnya malam yang di dominasi butiran hujan.  Payung-payung itu, beberapa menuju ke warkop dan sebagian lagi justru menuju kearah supermarket. Ternyata, beberapa tempat seperti warkop dan tempat perbelanjaan tak ikut terendam air karena letaknya cukup tinggi sehingga air hujan tak ikut masuk. Hal itu menarik perhatian banyak orang, sehinnga tak heran jika didalamnya di sesaki oleh antrean manusia yang mencoba memenuhi kebutuhannya. Minuman panas di warkop laku keras, bahkan kursi yang tersedia tak mencukupi jumlah pelanggan. Ada pelanggan yang terpaksa memegang gelas kopi sambil berdiri di sudut tembok warkop. Kemeriahan juga tak kalah hebatnya dengan supermarket yang berada di samping warkop tersebut. Antrean belanja orang-orang yang sepertinya mulai kelaparan akibat dinginnya udara dan hujan yang berkepanjangan. Perut kosong telah memaksa berbagai orang untuk mencari sumber-sumber makanan. Di karenakan hampir sebagian toko dan rumah makan tutup karena direndam air, sehingga supermarket yang masih selamat ini bagai oase di tengah gurun pasir.
Sekalipun hanya camilan kripik dan susu cokelat sudah cukup untuk menemani ditengah hujan yang melanda.
     Dan tiba- tiba………………….. gelap……gelap…….. ada apa ini ?
Listrik padam. Lampu-lampu jalan tadinya terang benderang tiba-tiba hilang. Dalam sekejap kota Makassar  telah ditelan kegelapan. Kawanan orang yang berada di supermarket sontak terdiam. Tak ada satupun yang bergerak. Kasir pun yang tadinya sibuk menghitung daftar harga belanjaan, diam mematung.
Ciiiiikk…ciiiiikk……ciiiiikk…….!!! Ini bukan suara jangkrik, tapi bunyi gerigi korek gas yang coba di nyalakan salah satu pelanggan berambut gondrong. Sepertinya ia mahasiswa angkatan lama yang sedang membeli rokok. Ketika seberkas cahaya dari korek itu menyinari wajah para pelanggan, semuanya tampak saling bertatap-tatapan. Entah mereka saling kenal atau tidak. Suara tangis bocah perempuan terdengar dari balik rak bertumpuk susu, memecah  keheningan.  Ibunya pun ikut-ikutan teriak histeris sambil menggendong anaknya. 
    Ada apa lagi ini ?????
Suasana berubah panik luar biasa. ditengah gelap, orang-orang saling bertabrakan berebut keluar dari supermarket itu. Walaupun hujan di luar justru makin ganasnya membanjiri kota. Di tambah lagi, angin malah bertiup makin kencang yang pastinya siapa pun yang merasakannya akan menggigil seketika.
Tak ada yang terbakar di dalam supermarket, perampok pun belum terlihat aksinya. Usut punya usut, air hujan ternyata telah membanjiri seisi supermarket. Saking derasnya , orang yang mencoba keluar dapat terdorong kembali karena air bah yang masuk ke supermarket itu.
“minggir, minggir, minggir”.
“tolong biarkan saya  keluar duluan, saya  bawa anak kecil”.
“heyy, jangan dorong-dorong, santai saja”.
    Teriakan seperti itu semakin menggema di dalam supermarket. sedang air semakin meninggi, tak ada satupun orang yang mau mengalah untuk keluar. Beberapa karyawan berlari menuju lantai 2 yang diikuti pelanggan lain. Setidaknya, tempat itu aman untuk beberapa saat. Ketinggian air sudah mencapai pinggang orang dewasa.
Kota Makassar benar-benar lumpuh total. Jalan-jalan yang gelap, penuh  genangan  air, tiupan angin kencang serta hujan yang terus mengguyur menjadi fenomena yang terjadi secara bersamaan.  Desas-desus mulai menyebar. Di beberapa titik di kota Makassar berjatuhan banyak korban akibat sengatan listrik dari  tiang listrik yang tumbang (ini terjadi sejam sebelum listrik padam) . Belum lagi korban  yang tenggelam dan hanyut terbawa banjir utamanya pemukiman di sekitar sungai yang ketinggian air mencapai 2,5 meter. Kebakaran juga terjadi di beberapa hotel besar  hingga menyebabkan kepanikan para penghuni kamar . menurut saksi mata, api berasal dari tegangan arus pendek. korban pun semakin bertambah.
 Perahu karet maupun kayu milik warga ataupun tim penyelamat mulai bermunculan.  Sebagian warga mencoba menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi. ada yang keatap rumah, ada pula yang memilih ruko untuk berteduh. 
Tapi, tidak semua orang berniat untuk mencari tempat aman. Sekelompok anak muda justru memanfaatkan keadaan untuk menjarah toko sembako dan perhiasan. Tak jarang perlawanan dilakukadn oleh pemilik toko demi melindungi harta miliknya. Berbagai senjata tajam digunakan untuk melindungi diri. Ada yang memakai badik, katana, busur , bahkan senjata api. Suasana chaos  pun terjadi. Perang-perangan antar pemilik toko dengan perampok semakin sengit. Belum lagi, perebutan tempat untuk berlindung dari banjir yang jumlahnya sedikit, sedang yang membutuhkan begitu banyak. Akhirnya, hukum rimba berlaku. Yang kuat yang menang. Tak ada yang mau mengalah. Semua memiliki kepentingan masing-masing. Pemerintah setempat kelabakan mengatasi masalah banjir yang terjadi secara spontan ini. Bantuan logistic dan tenda-tenda darurat terlambat di salurkan ke warga. Mereka yang marah dan kecewa kepada kinerja pemerintah melakukan aksi pengrusakan ke kantor-kantor pemerintah, diantaranya malah di bakar.
“bakar, bakar, ayo bakar semuanya”,  Teriak warga.
 Polisi yang mencoba meredam aksi, justru malah menjadi sasaran kemarahan warga. Polisi yang tak terima, membalas dengan tembakan  gas air mata dan peluru karet kearah warga. Keadaan malah semakin kacau. lemparan batu dan suara tembakan sudah seperti bunyi kembang api disetiap perayaan tahun baru.
     Dilaporkan juga, telah terjadi serangan dari sekawanan buaya yang entah dari mana datangnya. Mungkin buaya-buaya itu berasal dari muara dan rawa yang banyak ditimbun untuk dijadikan pemukiman dan kos-kosan. Sepertinya kawanan buaya ini sudah lama tak makan enak karena habitat mereka telah dirampas sehingga ketika mendapati manusia yang hanyut atau berada di atas perahu, dengan penuh nafsu dan sedikit balas dendam, buaya-buaya itu menyerang dan melahap para manusia malang itu sambil berseru :
“malam ini kita pesta  besar-besaran”.
    Suara tangisan, jeritan, ketakutan, marah , benci, terdengar dimana-mana.
Hingga pagi menjelang dan mentari mulai menampakkan wajahnya. Hujan telah reda, banjir mulai surut. Tak terdengar suara apapun.tak ada satupun manusia terlihat. Semuanya hening, seolah tak terjadi apa-apa. Yang tersisa hanyalah genangan air merah dan tumpukan sampah.
    Dan Tahun baru pun telah tiba……….

Minggu subuh,14 september 2014