Senin, 06 Oktober 2014

FACEBOOK

Sudah 3 bulan ini, jones menjalin hubungan dengan seorang wanita di sosial media, lebih tepatnya di jejaring facebook .hari-hari jones terasa begitu indah dan penuh warna dengan hadirnya sephia. Tiap menit, jam , hari selalu berlalu dengan obrolan mesra mereka di facebook. Dimana pun dan sedang apapun jones, ia tetap membalas pesan dari sephia. Bukan berarti jones tak memiliki pekerjaan lain selain bermain facebook.
            Penulis akan memberikan sedikit bocoran tentang sosok jones  ini. Di mulai dari ciri fisik jones yang terlihat biasa saja mungkin bagi orang pada umumnya. Saat ini, ia sudah berumur 21 tahun dengan kulit sawo matang ala cowok asia tenggara, tinggi sekitar 165 cm, rambut lurus dan bercirikan kacamata bulat yang selalu dikenakannya. Walaupun, tanda lahir berwarna hitam di dagunya, justru lebih mencolok dibanding kacamatanya itu. Jones sudah memakai kacamata sejak SMA karena kebiasaannya menatap layar computer hingga berjam-jam , bahkan tiada hari tanpa berada di depan computer menyebabkan matanya minus 5 hingga akhirnya ia mengenakan kacamata karena pandangannya yang mulai kabur. Jones juga di kenal sebagai anak yang pendiam, kurang bergaul dan sangat pemalu utamanya kepada wanita. Sangat jarang ia ngobrol dengan lawan jenisnya, bisa di hitung dengan jari malah.
Setelah tamat dari SMA, ia memutuskan untuk kerja di sebuah toko elektronik. Dan terus mengulangi siklus kehidupannya yang stagnan hingga ia berkenalan dengan seorang gadis bernama sephia. Awalnya, ketika ia asyik bermain game  di facebook, ia dikagetkan dengan pesan permintaan teman di akunnya. Ini hal yang sangat langka terjadi, bukan karena jumlah teman di facebooknya hanya sekitar 100-an saja, tetapi ini pertama kalinya ia di  add oleh seorang gadis. Dengan pandangan tak percaya dan agak ragu, jones mengarahkan kursornya dan membuka profil  gadis tersebut.
 “klik…..”
“nama akun : sephia wulandari “
“jenis kelamin : perempuan dan tertarik kepada pria”
“hobi : nonton film horror, membaca, dan menyanyi “
“Alamat : -  , pekerjaan : model“
“siapa cewek ini ? kayaknya aku tak punya kenalan seperti ini “, jones mulai bertanya- Tanya dalam hati.
Di pandanginya foto profil gadis itu seksama, sambil mencari di memorynya jika saja ia pernah bertemu sebelumnya dengan gadis itu. Di lihat dari fotonya, gadis itu berkulit putih , rambut sampai dibahu dengan potongan tipis dibagian bawahnya dan matanya itu bulat hitam pekat seperti burung hantu. Belum lagi senyumnya yang dihiasi jejeran gigi putih berkilau dan 2 bocoran lesung pipi di kiri kanan pipinya.
“ini………” Terdiam sejenak. “bidadari “.
Jones  tak habis pikir, jika ada gadis sekelas ini yang sudi berteman dengannya. Kekagumannya makin menjadi-jadi. Di arahkannya kembali kursor  kekumpulan foto dan dengan sekali “klik”, puluhan foto wanita itu bermunculan, memenuhi monitor  computer.
Semakin ia memandangi foto-foto gadis itu, semakin ia terbawa ke angan-angan hingga menyentuh dinding langit. Harapannya hanya satu, bisa berkenalan lebih jauh  dengan si sephia ini. Buru-buru ia mengonfirmasi permintaan pertemanan sephia dan tak sadar ia menulis pesan di dinding facebook sephia dan …..
ia tak punya keberanian untuk mencoba mengirim pesan itu. Jari tangan kanannya serasa kaku membatu, tak teraliri lagi darah .di cobanya untuk menggerakkan jari-jarinya, tetap tak bisa juga. Dadanya pun seakan berdegup kencang tak karuan. Perasaannya terasa aneh. Ia kembali sadar dan menatap pesan yang baru saja ditulisnya.
 “hay, salam kenal. Aku jones J”, lima kata ditambah emotion senyum ini terasa ganjal bagi jones.
Belum pernah sebelumnya ia mengirim pesan seperti itu kepada gadis manapun. Pantas saja jarinya tak mau menekan tombol kiri pada mouse. Kepercayaan dirinya hancur, rasa penasarannya pudar dikalahkan oleh rasa tak pantas untuk berkenalan dengan gadis secantik Sephia. 
Ia urungkan niatnya, dihapusnya pesan yang sudah ia tulis. Jones menarik nafas dalam-dalam dan kembali berkutat dengan game di facebook. Hari itu dilewati begitu saja, tanpa ada yang berubah.
Sudah 5 hari setelah kejadian itu. Seperti biasanya, sepulang dari kerja ia langsung menuju ke layar computer kesayangannya dengan stiker onepiece  dibagian belakangnya. Ditemani mouse berwarna hijau dengan garis hitam di tengahnya, jones membuka akun facebooknya. Tak ada yang special dengan akun miliknya. Hanya ada tampilan foto sampul dengan karakter salah satu anime dengan  foto profil dirinya ketika sedang liburan di pantai. Dengan tangan kiri menopang dagunya, ia menggerakkan mouse  kearah salah satu koleksi game facebooknya.
Tapi……..tunggu dulu. Ada yang aneh kali ini. Ia menghentikan gerakannya, melepaskan tangan dari dagunya dan duduk tegap, serius memandangi layar computer .tanda merah di bagian pesan, mencuri perhatiannya. Sudah lima tahun ia memiliki akun facebook dan belum pernah ada seorang pun yang mengiriminya pesan. Baru kali ini ada pesan masuk di akunnya. Sontak saja ia penasaran, siapa gerangan orang yang mengiriminya pesan misterius ini.
Ada sekitar jeda 20 detik sebelum ia membuka pesan itu. Dan “klik”….
“sephia wulandari mengirim pesan 3 jam lalu : hay J
Tiga huruf, satu senyuman membuat jantung jones berhenti berdetak. Hampir saja ia jatuh pingsan saking kagetnya melihat pesan tersebut. Untung saja ia dapat mengendalikan diri dan segera sadar bahwa ini benar-benar nyata. Beberapa kali ia mencubit pipinya hanya untuk memastikan kesadarannya. Ia masih sadar dan tak sedang bermimpi.
“pucuk dicinta, ulan pun tiba”, hanya itu kalimat yang dapat melukiskan perasaan jones saat itu.
Dengan semangat membara, jones membalas pesan itu secepat kilat.
“hay juga. Aku jones salam kenal J” sambil mengetik pesan ini, jones senyum-senyum kegirangan.
Sejak saat itu, jones semakin mengenal sosok sephia, begitupun sebaliknya. Obrolan mereka penuh dengan canda, curhat, saling mengirim lagu dan gambar, bahkan bermain dalam game yang sama. Hampir tiap hari mereka berkomunikasi tentang apa saja. Walaupun jones belum pernah bertemu sephia secara langsung, hanya komunikasi fia facebook tapi itu sudah lebih dari cukup untuk jones. Sejak orang tuanya meninggal setahun yang lalu, jones sudah hidup sendiri dan jarang berbicara dengan orang lain.
Kehadiran sephia, telah membunuh kesepian jones selama ini. Bahkan jones merasa telah menemukan malaikat penyelamatnya. Hubungan mereka sudah menginjak lima bulan lamanya. Semakin lama perasaan jones makin menggebu kepada sephia. Ia tak ingin hubungan mereka hanya sebatas teman, jones ingin melanjutkan kearah yang lebih serius. 
Ketika hari ulang tahun sephia pada 31 agustus, barulah keduanya berencana untuk bertemu dan ini yang perdana.
kita ketemu di restoran jepang kesukaan aku yah ?aku pakai gaun merah. Ingat jam 7 malam”. pesan dari sephia.
“iya… aku pasti datang, apapun yang terjadi J “. Balasan pesan jones.
Jam tangan jones baru menunjukkan pukul 5 sore, tapi ia sudah siap sedia meluncur ke tempat sephia berada. Tak ada keraguan, yang ada hanya perasaan menggebu-gebu tak sabar untuk bertemu. Diputuskannya untuk berangkat saat itu juga, ia takut akan terjebak macet di jam pulang kerja seperti ini. Dengan mengendarai sepeda motor kesayangannya yang sudah menemaninya empat tahun terakhir ini, ia melejit seolah jet tempur. Tiba di pertengahan jalan, tetap juga ia terjebak macet.
“sial… bisa telat kalau begini”.
Satu jam telah berlalu dan ia masih berkutat di jalan raya. Di tariknya gas hingga kecepatan maksimum, tak peduli jika jalan masih di penuhi kendaraan lain. Dengan gaya menyalip ala valentine rossi, ia menembus keramaian jalan. Hampir saja ia menabrak sebuah angkot yang tiba-tiba memotong jalan seenaknya.
“huh… hampir saja, dasar supir angkot”. Ternyata masih ada yang lebih ugal-ugalan dibanding jones.
Sepanjang jalan ia terus memikirkan bentuk paras sephia. Selama ini ia hanya menikmati keindahan foto-fotonya saja. Ia selalu membayangkan bentuk asli sephia. Wajahnya, bibirnya, rambutnya , matanya dan semua yang ada pada dirinya.
semoga saja ini bukan tipuan kamera”, itulah perasaan jones tiap kali memandangi foto sephia di akun fb.
Tak mau rasanya ia membuat sephia menunggu. Ia takut sephia kecewa karena kebiasaan ngaret orang Indonesia pada umumnya. Saat sampai di depan restoran dan memarkir motornya, tak lupa ia membenahi tampilannya. Kaca spion menjadi patokannya. Dianalisanya rambut hingga ujung sepatu, jika saja terdapat keanehan yang dapat menggangu penampilannya.
“rambut ok, kacamata ok, kemeja ok, sepatu ok, let’s go”. Jones melangkah ke dalam restoran tanpa keraguan.
Diarahkannya pandangan ke seluruh penjuru restoran, berusaha mencari si pengguna gaun merah. Dan ternyata ada, si gaun merah tengah duduk di pojok restoran yang menghadap kearah jalan. wanita itu duduk termangu dengan tangan sibuk memainkan handphone bermerek iphone. Sepertinya ia sejak tadi berada di kursi itu, sendirian dan sedang menunggu seseorang.
itu dia sephia”, senyum jones melebar dan terus menatap wanita di pojok itu.
Jones mengangkat lengan dan memperhatikan jarum jam ditangannya. Pukul 18.52 dan ia tidak telat. Masih tersisa delapan menit untuknya. Tak sabar rasanya ia ingin segera menghampiri sephia. Dicoba untuk melangkahkan kaki, tapi persaannya berubah tak karuan. Ia deg-degan setengah mati, jantungnya serasa melompat menembus dada. Ini perasaan yang sama ketika jones menerima permintaan pertemanan dari sephia.
Tapi jones telah memantapkan hati, membuang semua keraguannya dan melangkah percaya diri. Kali ini tak ada yang bisa menahannya untuk bertemu gadis pujaannya. Tidak kali ini, dan tak berselang lama ia telah berada tepat di depan sephia.
hai, kamu pasti jones kan. Tak ku sangka kamu setampan ini. Aku sephia”, ternyata sephia yang lebih dulu menyadari kehadiran jones didepannya.
Jones hanya diam mematung,tak sepatah katapun keluar dari mulutnya. Saat tersadar kembali, ia malah salah tingkah di depan sephia.
aaa.. aku jones. Kamu tak ada bedanya dengan yang di foto”, jones mengatakan itu tanpa sadar, keluar begitu saja dari lubuk hatinya.
 Sephia hanya tertawa mendengar pernyataan jones. Belum lagi tingkah jones yang terlihat aneh. Itu makin memberi kesan lucu pada dirinya. Dan setelah beberapa saat, keduanya ngobrol panjang lebar tentang apa saja. Perputaran waktu terlewatkan begitu saja, terasa begitu cepat. Makanan dan minuman yang dipesan telah datang, keduanya tak berhenti bercerita. Sampailah mereka pada pembicaraan serius.
jones… aku tak mau pacaran. Aku maunya kita segera menikah”, kata-kata sephia ini sontak membuat jones tersendak.
“apaaa ?”, raut wajah jones antara kaget dan tak percaya.
aku mau kita married secepatnya”, sephia semakin mempertegas intonasinya.
tapi kita kan baru kenal dan aku belum punya persiapan apa-apa”, jones semakin heran.
tapi aku tak bisa menunggu lebih lama lagi jones. Biar aku yang persiapkan semuanya, kamu tenang aja, oke ?”.
“apa kamu yakin dengan aku ? kamu tak takut menyesal ? aku ini bukan siapa-siapa, hanya karyawan toko biasa”.
“aku yakin sama kamu jones dan aku tak akan menyesal. Aku juga tak peduli pekerjaan kamu itu apa, asal kamu mau menerima aku apa adanya”.
Jones sempat terdiam. Untuk wanita seperfect ini, hanya pria gila saja yang tak mau menerimanya. Dari angle  manapun, tak ada kekurangan pada dirinya. Sephia benar-benar wanita impian semua pria. Ia kaya, cantik dan smart, apalagi kekurangannya. Hanya saja ia tak habis pikir, jika wanita ini sudi menikah dengannya. Tak ada alasan bagi sephia untuk menerima pria seperti dirinya.
“jones, jones. Gimana jawaban kamu ?”, sephia menyadarkan jones dari lamunannya.
“iiya,, aku mau terima kamu apa adanya, apapun itu”.
“tapi sebelum itu, aku mau jujur satu hal sama kamu, tapi kamu janji tidak boleh marah yah ?”.
“iya, aku janji. Kamu mau bilang apa?”.
Ada jeda sekitar dua menit sebelum sephia mengatakannya. Jones hanya sibuk menatap sephia tanpa berhenti tersenyum.
sebenarnya… aku ini transgender lima tahun yang lalu saat aku di Thailand. Aku tak mau bohong sama kamu dan aku,,,,,,,” belum sempat sephia menyelesaikan perkataannya, jones sudah terperanjat dari kursinya.
 Jones yang sejak tadi senyum menawan berubah shock akibat statement  yang dikeluarkan sephia. Ia bangun dari kursinya, mundur dua langkah dan berlalu meninggalkan sephia tanpa sepatah kata. Ia mendobrak pintu restoran hingga semua mata tertuju padanya. Tetap saja jones tak peduli. Buru-buru ia menuju motornya dan sesampainya diparkiran, ia menoleh sebentar kearah sephia yang masih duduk menganga.
tak sudi aku menikah dengan bekas pria”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar